Tasikmalaya Kota Santri dan Kota Pesantren: Warisan yang Terus Hidup

26/07/2025 | 40 kali
Acara

Tasikmalaya Kota Santri dan Kota Pesantren: Warisan yang Terus Hidup

Kabupaten Tasikmalaya bukan hanya dikenal karena keindahan alam dan kreativitas masyarakatnya, tetapi juga karena kuatnya akar pendidikan Islam yang tertanam sejak lama. Sejak jauh sebelum tahun seribu sembilan ratusan, pesantren-pesantren telah tumbuh dan tersebar di berbagai pelosok daerah ini, menjadi pilar penting dalam membentuk akhlak, ilmu, dan semangat perjuangan umat.

Tasikmalaya menyandang gelar Kota Santri dan Kota Pesantren bukan tanpa alasan. Kabupaten ini merupakan salah satu daerah dengan jumlah pondok pesantren terbanyak di Jawa Barat, bahkan di Indonesia. Ribuan santri belajar setiap harinya, dididik dalam suasana penuh keikhlasan dan keteladanan. Jejak pesantren bukan hanya hadir di desa-desa, tapi telah menjadi denyut utama kehidupan masyarakat Tasikmalaya.

Lebih dari sekadar angka, gelar tersebut juga lahir dari hadirnya para tokoh agama karismatik yang berkontribusi besar dalam sejarah bangsa. Para kiai dan ulama Tasikmalaya dikenal luas karena kedalaman ilmu, kedermawanan, dan keberanian dalam membela kebenaran. Sosok seperti KH. Zainal Mustafa menjadi simbol ulama pejuang yang mengorbankan segalanya demi tegaknya agama dan kemerdekaan Indonesia.

Hari ini, pesantren-pesantren di Tasikmalaya terus berkembang mengikuti zaman. Dari kitab kuning hingga literasi digital, dari pendidikan akhlak hingga penguatan kewirausahaan santri — semuanya berakar dari semangat pesantren yang membumi dan mendidik dengan cinta.

Tasikmalaya adalah pesantren, dan pesantren adalah ruh dari Tasikmalaya.

Wilujeng Milangkala ka-393 Kabupaten Tasikmalaya

Semoga Tasikmalaya senantiasa menjadi daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera. Terus berkarya dan berinovasi demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Nyorang Mangsa, Tasik Raharja!


Share:
Berita & Artikel Lainnya